Senin, 16 Februari 2009

Takut Jadi Orang Pinter……….

Orang pinter menurut pengertian kita, adalah orang yang mempunyai ilmu yang banyak , jadi kalau ditanya tentang ilmu pengetahuan mesti dia nyambung alias ga tulalit. Tapi orang bego atau juga orang goblok bakal kebingungan kalau ditanya tantang ilmu pengetahuan. “Emang penting yaa… ilmu itu , sepenting apa , kayaknya serius banget..,” emang sih bagi oaring bego ilmu itu ga penting . menurut mereka manusia itu yang penting bisa kerja bukan teori jadi ilmu itu di anggap teori .

Ilmu pada dasarnya dapat di dapatkan dari mana aja semua oaring bisa mendapatkan ilmu entah dari lingkungan ataupun dari sekolahan , nah kalau sekarang ini identiknya mencari ilmu itu dari bangku sekolahan . kalau ga sekolah berarti ga dapet ilmu. Orang yang pinya pandangan seperti ini ga harus di salahkan sepenuhny. Emang ada benernya juga kalau dia bilang gitu soalana main stream kita tuh udah di legallin sama lingkungan kalau Ilmu itu ada di sekolah. Padahalkan itu pemahaman illegal, karena setiap orang itu dapet ilmu dari mana aja dan dari siapa aja.

Disini kita hanya ingin memberikan motivasi untuk diri kita, biar kita ini tahu betul betapa pentingnya ilmu itu. Karena yang nulis masih sekolah jadi pembahannya uadah pasti tentang dunia pendidikan di sekolah. Ketika di sekolah kita di tuntut untuk sering belajar biasanya dengan cara membaca atau mengahafal apa-apa yang ada dalam buku. Guru saya juga penah bilang kalau kita pengen jadi orang pinter kaya akan ilmu kita harus sering baca buku. Emang betul setuju banget tuh, tapi kenasih kita nih harus membaca ? ya iya lah kalu pengen jadi orang piner tuh kudu banyak baca.

Tahu ga …? Manusia itu punya peradaban , dan setiap zaman punya peradaban yang berbeda. Coba bayangin waktu di zaman purba orang ga mau pake baju sama celana, tapi mereka waktu itu biasa-biasa aja terus juga mereka tuh ga pusing mikirin gimana caranya supaya hidup itu jauh lebih enak, kalau sekarang… kita udah enak , manusia uadah berbaju terus ditambah lagi alat-alat pendukung dalam hidup udah banyak kayak tempat tinggal , transportasi , alat komunikasi dll. Kalau dulu kayaknya susah banget kalau pengen tahu kabar saudaranya yang jauh dari tempat. Tapi sekarang udah ada HP di mana aja kita bisa ngobrol.

Itulah kenapa membaca itu penting, nah …..sekarang nih kita udah kena virus yang amat berbahaya , lebih bahaya dari virus AIDS yang konon katanya ga belum ada obatnya. Virus ini namanya virus TP atau Takut Pinter. Kita tuh terkadang jadi orang takut kalau kita jadi orang pinter, katanya sih repot kalau jadi orang pinter tuh , banyak saratnya, ya harus membaca lah , ngafalin pelajaran lah , ga itu aja tar ada lagi tuh tanbahannya ,di hukum guru gara-gara ga ngerjain tugas , atau juga kudu berangkat ke sekolah tiap hari , bosen tahu…, emang bener sih cape , males , bosen , jenuh, ngeselin, dll.

Itulah syarat yang harus di lalui kalau kita pengen dapet ilmu , tapi nyantai aja soalanya kalau kita bisa lalui itu semua kita bakal dapetin kenikmatan yang luar biasa. Terus masa-masa sulit itu akan berubah menjadi madu atau kayak gula deh manis polllll…

Bersambung…………………

Kamis, 12 Februari 2009

Jiwa Anak Muda ...........

Kekosongan membuat malapetaka apalagi buat anak-anak muda, itu lebih berbahaya soalnya kita tu... ( buat yg ngerasa anak muda )punya bawaan pengen mencoba sesuatu yang belum pernah di lakukan dan yang kayaknya bikin penasaran terus pengen mencoba, apalagi kalu ada tantangannya mesti kita akan lebih penasaran dan lebih ingin mencoba.
Emang kalau di pikir-pikir bagus juga sih..,tapi biasanya yang menjadi masalah sesuatu itu, belum layak ia lakukan dan belum waktunya. Ditambah lagi sesuatu itu juga merupakan sebuah tindak kemaksiatan yang menjadikan dia terjerumus dalam rayuan setan bin iblis.

Sekedar berbagi aja buat kamu-kamu yang masih berjiwa muda,jangan sampai kita ini membiasakan diri dengan sengaja terdiam dalam kekosongan, kosong disini berarti kita tuh hidupnya ga punya tujuan dan ga punya arah, hati-hati lho....( pik...loe jg kudu ati-ati...) oh iya termasuk jg saya......,yang jelas kita kalu berkerja atau ngerjain sesuatu harus tahu apa tujuannya dan apa manfaatnya, karena ada juga orang yang kelihatannya sibuk dengan segudang pekerjaan tapi dia ngerasa kalau semuanya terasa hampa dan kosong, kalau kayak macen ini di sebut orang yang sibuk dengan kekosongan.

Sekarang kita omongin tentang efek dari kekosongan yaitu maksiat atau lebih jelasnya pelanggaran atas agama islam. MAKSIAT , saya jujur aja deh sama temen-temen semua kalau maksiat itu wueenak banget, bayangin aja kita ga terikat sama peraturan padahal semua peraturan itu pada dasarnya penuh dengan kenikmatan walaupun ga semua yang enak itu maksiat. kita coba deh dengan contoh yang simpel,coba tanya sama orang-orang yang suka pacaran sblm niksh , berduaan antar lain jenis yg bukan muhrim , atau yang lebih ekstrim lagi berzina, kesemuanya itu enak banget, di bayangin aja udah enak apalagi di lakuin ....ya ga ???? IIIYYAAAAA....................................bagus betul semuanya.terusin bacanya !!!!.

Berakit-rakit kita ke hulu berenang-renang ketepian, itu tuh motto pertama yang saya hafal waktu SD dulu, kayaknya temen-temen udah pada tahu semuanya. nah motto itu tuh ngasih tau kita kalau enak itu datangnya terakhir setelah kita susah dulu tapi rasanya enaknya akan tahan lama dan ga akan mendatangkan bahaya. nah lain lag sama MAKSIAT kalau itu enaknya duluan terus cuma sebentar tapi setelahnya itu lhoo bikin kita jadi orang yang paling nyesel, soalnya setelahnya itu ada keburukan dan ketidak enakan, tanya aja lagi sama mereka-mereka yang udah terjerumus kedalam jurang kemaksiatan pasti jawabannya " ah biasa aja tuh, malah ampe sekarang enak-enak aja,kalau ga percaya coba aja sendiri !", nah itu mungkin jawabanya dari orang-orang tersebut." stop ..jangan tergoda rayuannya, sebagai teman saya harus datang tuk menolong, jangan sampai ikut-ikutan."

Emang dia bilang gitu,mungkin dia belum ngerasain ga enaknya, tapi yang jelas hidup ga cuma di dunia, ada yang harus kita lalui setelahnya , ada alam kubur ada lag alam akhirat. disamping itu saya bisa menjamin sama orang-orang yang kayag gini mesti hidupnya itu kosong, hampa, cepet boaring ,jenuh, bt, ga muoed, sumpek. nah biasanya juga pelampiasannya itu malah lari kemaksiat tadi emang akan terasa terobati tapi ga permanent, pasti cuma tahan sebentar habis itu balik lagi deh ga enaknya bahkan akan lebih parah lagi, terus pelampiasannya maksiat lagi tp kadarnya lebih dahsyat dari yang pertama , sembuh... terus balik lag ga enaknya, maksiat lagi bahkan lebih dahsyat terus dan terus. sampei ketidak enakannya parah banget baru tuh dia ngerasa kalau maksiat itu emang bejaaaaaaaaaaaaaat "tambahin" bangsaaaaaaaaaaat.

Sabtu, 07 Februari 2009

PEREMPUAN YANG SUKA DI HINA KAUM ADAM

Ketika saya kuliah pas waktu itu pelajaran tentang Tafsir Ahkam , pelajaran mata kuliahan yang mempelajari khusus tentang penafsiran ayat-ayat Al-quran yang ada hubungannya dengan hukum-hukum islam. Ketika itu pembahasannya mengenai hijab dalam agama Islam. Sebuah pembahasan yang menarik bagi saya soalnya pada saat sekarang ini kita sudah banyak mendengar tentang isu dari hijab ini. Kalau kita spesifikkan hijab itu penutup aurat walaupun pada hakikatnya hijab itu bukan hanya sebatas penutup aurat saja karena ia mengandung unsur yang luas.

Saya merasa miris dengan keadaan cewek-cewek jaman sekarang yang lebih merasa bangga kalau dia terlepas dari hijab, bahkan ingin menentang hijab. Dengan alasan kalau hijab itu mempersempit ruang gerak prerempuan dalam kreatifitas dan pergaulan. Bahkan ada juga yang mengatakan kalau hijab itu hanya budaya arab kuno yang tidak cocok dengan kebudayaan dan kultur di jaman sekarang, sehingga dengan segala argument mereka tidak mau menerima hijab yang diatawarkan Islam untuk seluruh wanita.

Ada lagi yang lebih dahsyat dari alan-alasan di atas, ada yang mengatakan kalau dia sengaja untuk berpenampilan terbuka agar dikatakan sebagai cewek seksi dan cantik serta rupawan, menarik, menggoda,bahenol,montok,manis,ayu.,beautifull ,dll. Pokoknya dengan segala alasan dan argument yang mereka tuturkan. Perlu di ketahui saja bahwa yang menulis tulisan ini adalah seorang lelaki yang masih normal bahkan saya belum menikah dan belum kawin.

Sebagai seorang lelaki saya ingin mengatakan bahwa cewk-cewek yang model seperti ini lebih enak dikatakan sebagai perempuan yang suka di hina kaum adam. Karena andaikan cewk seperti ini dikatakan cantik saya katakana memang cantik , makin terbuka makan makin banyak pria yang mengatakan cuuantiiiik, tapi ada yang perlu di teliti dari ucapan laki-laki yang mengatakan cantik ini . soalnya saya biasa menjamin laki-laki yang mengatakan cantik itu di dasari oleh nafsu birahi yang hanya memnginginkan bentuk tubuhnya aja tanpa ada rasa cinta yang datang dari hati. Kalau tidak percaya bolehlah anda memperhatikan lingkungan sekeliling anda yang mempunyai kejadian diatas tadi .

Berapa banyak wanita yang seperti ini hanya menjadi pelampiasan nafsu kaum adam dan mereka kaum adam akan terus mendukung bagi wanita-wanita tipe ini karena betul-betul interesting banget. Saya tidak menapikan diri bahwa laki-laki pasti suka dengan model cewek seperti ini oleh karena itu kita punya solusi agar perempuan tidak lagi di hina dan di remehkan terus di permainkan dengan seenaknya oleh kaun pria. Apalagi kalau peraturan-peraturan yang di buat oleh sang pencipta wanita dan pria . dialah yang tahu akan sifat dan tabiat makhluk ciptaannya, oleh karnanya ada aturan yang Ia sampaikan melalui Rasulnya untuk menyampaikan pesan-pesannya yang kita sebut dengan Al-quran.

Minggu, 01 Februari 2009

MENCOBA UNTUK BERPERANG Sebuah Kritik Pedas Pada Tokoh-Tokoh yang Mengaku Terlalu Pintar

Ketika saya membuka computer milik teman saya , ada terlihat beberapa kilasan tentang Hermeneutika yaitu teori tentang penafsiran yang pada historisnya terlahir dari kaum Kristen yang tidak puas dengan penjelasan-penjelasan yang ada pada Bibel sehinga mereka menempuh jalan dengan penapsiran yang kritis terhadap Bibel yang di tafsirkan isi nya sesuai dengan kehendak mereka yang sekiranya perlu dan ada kaitannya dengan Nafsu manusiawi sang penafsir. Ada beberapa orang yang mengaku beragama Islam yang menyakini bahwa konteks al-Quran ynag di turunkan Allah kepada Nabi Muhamad mengalami kesalahan terutama pada masa di mana Al-Quran di jadikan Mushaf oleh Abu Bakar dan Umsr selsnjutnys di bakukan oleh Usman bin Affan. Sehingga umat islam pada masa itu mengakui bahwa Mushaf yang di akui kebenarannya adalah Mushaf Usmani.

Beranjak dari sini kita tahu bahwa sejarah mencatat ketiaka usman mencoba untuk membakukan mushaf Al-Quran ia terlebih dahulu bermusyawarah dan beremuk dengan sahabat-sahabat yang lain dan pengambilan keputusan ini tidak hanya berdasarkan arogansi kekuasaan Usman sebagai Kholifah ketika itu namun lebih pada kecintaan beliau terhadap Al-Quran dan Ketaatan beliau akan segala petuah Nadi Muhammad SAW. Kembali pada tokoh islam yang mengaku bahwa dirinya pantas untuk menkritik Al-Quran, Jurnal Justisia Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Semarang, (Edisi 23 Th XI, 2003):

“Dalam studi kritik Qur’an, pertama kali yang perlu dilakukan adalah kritik historisitas Qur’an. Bahwa Qur’an kini sudah berupa teks yang ketika hadir bukan bebas nilai dan tanpa konteks. Justru konteks Arab 14 abad silam telah mengkonstruk Qur’an…”

Saya mencoba untuk berperang idiologi dengan orang yang menulis ulasan di atas bahwa Al-Quran yang sekarang buklanlah kitab suci yang ashli yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad SAW, andaikan ia cuplikan ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa yang menjaga Al-Quran Allah sendiri bukan lagi manusia karena Allah tahu kalau manusia itu penuh dengan kelemahan. Dengan segala kelemahan yang ada pada manusia sehingga tugas penjagaan Al-Quran sendiri tidak di bebeankan pada manusia namun hanya untuk diri-Nya. Namun untuk itu semua harus ada perantara yang menjadi perantaranya adalah manusia itu sendiri namun atas bimbingan dan petunjuk dari-Nya, untuk menjadi perntaranya ppun tidak di peruntukan untk seluruh manusia akan tetapi hanya manusia pilihan yang dapat menerimanya agar umat manusia tidak meragukan lagi akan isi Al-Quran.

Kalau kita melihat setatus Usman yang menjadi pelopoer di Mushafkannya Al-Quran berdasarkan dialek Quraisy itu semua atasa dasar Historis orang yang mendapatkan amanat Wahyu Allah ini yaitu Muahammad SAW yang berasal dari kaum Quraisy kalau Usman hanya ingin mempertahankan hegemoninya berarti Allah menurunkan Muhammad dari bangsa Quraisy sebagai bentuk dukungan. Dan alas an Usman ketika itu karena nabi berasal dari kaum Quraisy sehingga tak ada salahnya apabila nAl-Quran dari segi dialeknya di samakan dengan lahjah Quraisy apa bedanya dengan mengapa Al-Quran harus berbahasa arab bukan yang lainya, kesemuanya itu sudah menjadi paketan yang Allah rencanakan agar manusia mau berpikir tanpa harus menkritiki isi Al-Quran karena kebenarannya sudah terjamin, hanya orang-orang yang tak mendapatkan hidayah saja yang tidak mau mengikuti tuntunanya.

Saya mencoba untuk memberikan penalaran yang sederhana, mengapa Allah menurunkan Al-Quran melalui nabi Muhammad yang nota benenya dari kaum Quraisy yang menggunakan bahasa arab. Kaum Quraisy adalah kaum yang mempunyai dialek bahasa arab terfashih, jadi wajar saja kalau patokan Usman dalam menentukan pedoman membaca dan tulisannya berdasarkan dialek kaum Quraisy suatu hal yang bodoh kalaulah Usman mengambil dialek kaum lain yang belum jelas kefashihannya. Lalu kalaulah kita berkaca pada hadist nabi yang menyatakan Usman termasuk diantara sepuluh sahabat yang di jamin masuk surga, itu bukan semata-mata karena Usman masih ada hubungan dekat dengan Rasulullah tetapi ketaatan Usman kepada Nabi sehingga nabi berani menjamin sahabatnya itu untuk masuk surga. Kalaulah memang Usman hanya lebih mementingkan kaumnya saja apalagi dalam permasalahan Al-Quran sepertinya Rasulullah tidak jadi menjamin dia untuk masuk surga toh dia sudah mengngkari apa-apa yang seharusnya menjadi kewajiban dia dalam mentaati perintah Rasulullah.

Luthfi Assyaukanie:

“Sebagian besar kaum Muslim meyakini bahwa al-Qur’an dari halaman pertama hingga terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara verbatim, baik kata-katanya (lafdhan) maupun maknanya (ma‘nan). Kaum Muslim juga meyakini bahwa al-Qur’an yang mereka lihat dan baca hari ini adalah persis seperti yang ada pada masa Nabi lebih dari seribu empat ratus tahun silam. Keyakinan semacam itu sesungguhnya lebih merupakan formulasi dan angan-angan teologis (al-khayal al-dini) yang dibuat oleh para ulama sebagai bagian dari formalisasi doktrin-doktrin Islam. Hakikat dan sejarah penulisan al-Qur’an sendiri sesungguhnya penuh dengan berbagai nuansa yang delicate (rumit), dan tidak sunyi dari perdebatan, pertentangan, intrik dan rekayasa.”

Saya ingin mengomentari kutipan diatas mungkin dia lupa bahwa di dalam Al-Quran sudah termaktub dengan jelas bahwa Allahlah yang menjaga langsung akan keutuhan isi kitabnya tak ada satu hurufpun yang terlewatkan dari penjagaannya kalaulah A-Quran yang sekarang ini tidak sesuai dengan yang ashlinya sudah barang tentu Allah sudah memusnahkannya sejak adanya mushaf ini namun perjalanan mushaf Usmani ini sudah melewati lebih dari seribu tahun kalau dia ( sang penulis di atas ) mengatakan kalau inilah saatnya kita mengejar isi yang benar dengan menkritiki dan mengambil dari hasil kritikan apa dia bisa menjamin kalauhasil yang di capainya nanti jauh lebih baik, padahal untuk bisa membuat stetemen ini saja dia harus mengali sejarah terlebih dahulu yang mana ke absahan sejarah itu sendiri masih membutuhkan berdebatan yang baru. Dan yang tak lebih penting sedemikian bodohnya Allah yang membiarkan umatnya tersesat selama beabad-abad.Wallahu A’lam hanya Allah yang maha tahu dari segalanya.

Kalau anda memperhatikan tulisan ini dengan seksama anda akan menemukan berbagai macam kesalahan entah dari tulisannya hurfnya, tata bahasanya , bahkan mungkin cara penyampainya karena saya mengakui bahwa saya manusia yang sudah di takdirkan untuk berbuat segala kesalahan yang ternyata dari kesalahan itu saya menjadi berkembang sebagaimana dosa yang selalu mengiringi tindak tanduk manusia agar ia slalu bertaubat karena dengan dosa itu manusia akan lebih dekat dengan Allah sang pengampun dosa.